Kehidupan manusia selalu diselimuti oleh perasaan cinta. Tanpa cinta
manusia tak akan bisa hidup. Oleh karena itu sudh selayaknya jika
manusia hidup untuk mencintai dan dicintai. Dalam urusan cinta, pasti
selalu berkaitan dengan hal-hal berpasangan atau menjalin hubungan.
Dalam menjalin hubungan saat ini, seseorang harus pintar dalam
mengetahui mana cinta sejati dan mana yang hanya cinta asal-asalan.
Bukan berarti seseorang pandai mengucapkan kata kata cinta ataupun kata mutiara cinta berarti dialah cinta sejatimu. Berikut ada beberapa cara untuk mengetahui mana cinta sejati dan mana yang bukan cinta sejati
.1. Cinta sejati tidak sama dengan nafsu
Cinta dan nafsu sering kali membingungkan kita. Sebenernya, kebanyakan
tema film, lagu, novel bukanlah tentang cinta, melainkan nafsu.
Bagaimana membedakanya?
cinta tahan uji, … nafsu mudah luntur …
cinta menghargai … nafsu memanfaatkan …
Daya tarik fisik sering kali menjadi satu sinyal awal dari tumbuhnya Cinta sejati, tapi itu belum jadi cinta sejati.
2. Cinta tidak sama dengan keromantisan
Perasaan romantis memang luar biasa dalam hubungan dekat antara pria dan
wanita. Tuhan memang merancang agar kita mengalami perasaan seperti
ini dalam hubungan istimewa dengan lawan jenis. Namun gairah dan
kehangatan romansa tidak dapat disamakan dengan cinta. Keromantisan
merupakan suatu perasaan; sedangkan cinta sejati masih memiliki makna
yang jauh lebih dalam lagi.
3. Cinta sejati tidak sama dengan tergila-gila
Perasaan tergila-gila adalah daya tarik dan gairah yang kuat dalam diri
seseorang terhadap lawan jenisnya. Kamu akan memikirkan dia siang dan
malam. Pikiranmu tersita oleh orang itu sehingga kau tidak dapat
berkonsentrasi pada hal yang lain. Kata lain dari persaan tergila-gila
ialah puppy love atau cinta monyet. Jatuh cinta atau cinta pandangan
pertama biasanya mereka berbicara ttg perasaan tergila-gila…
4. Cinta sejati tidak sama dengan seks
Cinta merupakan proses ; seks merupakan suatu tindakan. Cinta bisa
dipelajari; seks merupakan naluri. Cinta membutuhkan perhatian terus
menerus; seks tidak perlu seperti itu. Cinta membutuhkan waktu untuk
berkembang dan menjadi dewasa; seks tidak perlu waktu untuk berkembang.
Cinta membutuhkan interaksi emosional dan rohani; seks hanya
membutuhkan interaksi fisik. Cinta membuat hubungan makin dalam; seks
tanpa cinta membuat hubungan jadi renggang.
Pada dasarnya ada tiga perilaku dalam membina hubungan dengan orang lain, yang seringkali disebut “Cinta”.
“aku mencintaimu jika…”
Cinta bersyarat, ‘cinta jika’, ialah cinta yg mengajukan persyaratan.
cinta semacam ini diberikan atau diterima jika persyaratan tertentu
dipenuhi, contoh aku mencintaimu jika kau mau berhubungan seks denganku
sekali saja… ‘cinta jika’ selalu mengikat. Selama syarat terpenuhi,
hubungan itu baik-baik saja. Namun saat persyaratan itu tak terpenuhi,
cinta itu pun pupus. Banyak pernikahan kandas karena dibangun
berdasarkan ‘cinta jika’. ‘Cinta jika’ bukan cinta sejati. jika kau
berhubungan dengan seseorang dan merasa harus melakukan sesuatu dulu
untuk mendapatkan cinta, berarti hubungan yg kau miliki bukan didasarkan
pada cinta sejati.
“aku mencintaimu karena…”
Seseorang mencintai orang lain karena sesuatu yang dimiliki atau
dilakukan orang itu. Contoh, aku mencintaimu karena kamu cantik, baik,
dsb. Kedengerannya cinta karena cukup bagus hampir semua orang suka
dicintai krn pribadi mereka atau apa yg mereka lakukan. ‘Cinta karena’
bukanlah cinta sejati. Kamu mungkin merasa tertarik kepada seseorang
karena kepribadiannya, kedudukannya, kecerdasannya, keterampilannya,
dsb. Namun, jika dasar cintamu tidak lebih dalam dari apa yang sekadar
terlihat yang dimiliki atau dilakukan seseorang, maka cinta itu tidak
akan bertahan lama.
Cinta titik
Jenis cinta ketiga adalah cinta tanpa syarat. Jenis ini mengatakan aku
mencintaimu meski kau akan mengalami banyak perubahan. Tak ada
sesuatupun yang dapat kau buat untuk memadamkan cintaku. ‘Cinta titik’
bukan cinta buta. Cinta jenis ini dapat dan benar-benar mengenal secara
mendalam orang yang dicintainya. Cinta ini menyadari kemungkinan
terjadinya kegagalan, kekurangan dan kesalahan orang itu. Tak ada cara
untuk mengusahakan cinta jenis ini, tapi sebaliknya kau juga tidak dapat
kehilangan cinta yg seperti ini.
‘Cinta titik’ berbeda dari ‘cinta jika’ karena cinta ini
tidak perlu memenuhi syarat tertentu sebelum diberikan. Juga berbeda
dengan ‘cinta karena’ sebab tidak ditentukan oleh menarik tidaknya si
dia atau nilai-nilai yang disukai oleh pihak lain.
Nafsu, keromantisan, perasaan tergila-gila, seks, ‘cinta jika’, dan
‘cinta karena’ sama-sama ingin mendapatkan sesuatu dari orang lain,
sebaliknya cinta sejati suka memberi kepada orang lain
Kamis, 09 Agustus 2012
Langganan:
Postingan (Atom)